top of page

journey

TRAVEL JOURNALS  |  THOUGHTS  |  LIFE STORY

Writer's pictureAfrizal Maarif

10 Film Motivasi Terbaik (Part 1)

Film, media berupa gambar bergerak ini telah menjadi salah satu sarana hiburan favorit saya. Saya mulai menggemari menonton gambar bergerak semenjak saya duduk di bangku SMA. Berawal dari sana, saya mulai mengoleksi film dalam berbagai genre, seperti; action, romance, komedi, drama, biografi, sejarah, science-fiction hingga film motivasi-inspirasi. Dalam postingan kali ini, saya secara khusus ingin membahas beberapa film inspirasi terbaik (versi saya) yang mana film-film ini telah memberikan suntikan motivasi yang berarti dalam hidup saya. Ambil saja contoh mengenai film: October Sky (1999), secara khusus saya ingin berterimakasih pada film ini karena ia telah memberi semangat untuk bangkit kembali ketika pasca terpuruk gagal diterima di perguruan tinggi tujuan selepas lulus SMA.


Mungkin untuk sebagian orang, banyak media yang bisa digunakan (seperti traveling atau membaca buku) untuk membangkitkan kembali semangat hidup, ataupun ketika tengah membutuhkan suntikan motivasi. Namun bagi saya, film adalah media insprasi yang paling ampuh untuk membantu bangkit kembali dari keterpurukan. Film seringkali memiliki cerita unik sarat makna yang mana dengannya, kita bisa merefleksikan setiap pesan dalam berbagai kejadian yang terjadi dalam hidup kita. Dari sekian banyaknya film yang pernah diproduksi di dunia ini, berikut adalah 10 film motivasi terbaik yang sedikit banyak telah merubah hidup saya;



Image credit: IMDb

1. 3 Idiots (2009)

3 Idiots, film asal India besutan Aamir Khan ini menurut saya adalah film yang memberikan paket lengkap, dari mulai kisah yang mengundang gelak tawa hingga kisah yang teramat mengharukan. Emosi saya teraduk-aduk ketika melihat film ini. 3 Idiots sukses membuat saya tertawa terbahak-bahak namun di sisi lain saya tak kuasa menitikkan air mata dalam beberapa scene dalam film ini.


Film 3 Idiots menceritakan kisah mengenai 3 orang sahabat dalam menghadapi kerasnya dunia perkuliahan untuk meraih gelar sarjana. Film ini banyak menampilkan dinamika kehidupan mahasiswa pada umumnya; mulai dari kisah pertemuan mereka pertama kali ketika ospek, tekanan saat menghadapi ujian, kejahilan dan kenakalan mahasiswa selama masa kuliah, beberapa prinsip hidup, esensi dunia perkuliahan, lika-liku hubungan orang tua dan anak, hingga sederet kisah romansa yang turut membumbui jalan cerita film ini.


Konflik dan drama dalam film ini diracik secara pas, sehingga dalam beberapa scene terasa begitu menyentuh sekali. Namun pada sisi lainnya, film ini juga begitu menghibur dengan banyaknya komedi satir juga disajikan secara cerdas. Menonton film ini sungguh menarik bagi saya dan sama sekali tidak membosankan. Cerita suka-duka, canda-tawa hingga tangis-haru yang sarat pelajaran moral dikemas secara rapi dalam film ini. Tak heran film ini telah berhasil membuat saya tertawa terpingkal hingga menangis tersedu. Dari mulai tawa hingga uraian air mata, film ini bagi saya adalah sebuah paket lengkap!


Refleksi yang saya dapatkan dari film ini adalah mengenai esensi dunia perkuliahan. Lumrah terjadi, ketika memasuki dunia perkuliahan kita sering bingung; apa yang ingin kita lakukan, apa cita-cita kita sehingga harus repot-repot kuliah dan apa sih sebenarnya esensi kuliah itu sendiri. Dari film ini saya belajar, bahwa dunia perkuliahan adalah ibarat kanvas putih. Tergantung dari kita, kita ingin menghiasinya dengan berbagai warna yang indah, atau hanya beberapa warna motone saja. Dari film ini, Alhamdulillah ada begitu banyak warna dalam kanvas perkuliahan saya. Mulai dari kehidupan akademik dan non-akademik, semuanya penuh dengan warna! Dan tentunya, mengenai pertemanan! Pelajaran positif lainnya yang bisa kita ambil dalam film ini adalah mengenai persahabatan. Berkat film ini, saya begitu memaknai arti persahabatan sesungguhnya. Tak peduli apa latar belakang sahabatmu, dan betapapun juga kamu pernah jengkel ataupun marah terhadapnya, dia tetaplah sahabatmu. Dia orang yang ada untukmu, di kala kau sedang susah atau ketika kau sekedar hanya butuh teman untuk makan bersama. Beruntung saya menemukan banyak sahabat selama masa perkuliahan. Mulai dari sahabat sesama mahasiswa PWK, sahabat dalam kegiatan SIDI dan kegiatan PKM hingga sahabat yang ditemui ketika sama-sama menjalankan amanah kegiatan pertukaran budaya. Terimakasih banyak atas waktu yang telah kalian habiskan bersama saya. Terimakasih atas berlembar-lembar cerita hidup yang telah kalian bagikan, dan terimakasih telah menjadi partner traveling yang menyenangkan. Ya, segala sesuatu yang dilakukan bersama dengan sahabat memang selalu terasa manis untuk dikenang. Terimakasih pula secara khusus pada film 3 Idiots yang telah mengajarkan saya makna sesungguhnya mengenai arti persahabatan. Berkatnya, saya memiliki banyak sahabat dengan masing-masing cerita hebatnya.


Tak peduli apa latar belakang sahabatmu, dan betapapun juga kamu pernah jengkel ataupun marah terhadapnya, dia tetaplah sahabatmu. Dia orang yang ada untukmu, di kala kau sedang susah atau ketika kau sekedar hanya butuh teman untuk makan bersama. - Authors


Image credit: IMDb


2. Shawshank Redemption (1994)

Film kedua terbaik yang menurut saya amat menginspirasi. Berkisah mengenai seorang bankir, yang terpaksa harus masuk penjara atas perbuatan yang bahkan tidak dilakukannya. Bagi kita pada umumnya, mungkin kehidupan penjara terlihat begitu menyeramkan, namun disinilah cerita menarik mengenai film ini dikemas. Kisah dalam Shawshank Redemption menampilkan sisi terang dan gelap kehidupan dalam penjara Shawshank. Sisi gelap dalam penjara yang ditampilkan adalah mengenai kekerasan, suap-menyuap, hingga pencucian uang. Sedangkan sisi baiknya dalam film ini adalah bagaimana determinasi sang tokoh utama, Andy Dufresne, mengenai semangatnya untuk melanjutkan hidup dan tetap melakukan banyak kebaikan bahkan di tempat yang buruk sekalipun. Ia rela berjuang keras untuk membangun perpustakaan baru di dalam penjara walaupun mendapatkan banyak penolakan dari otoritas setempat. Di dalam penjara ini pula, Andy menemukan banyak sahabat baru yang membuat cerita dalam film ini begitu hidup. Ending dari film inipun begitu mengejutkan dan tak terduga sama sekali. Berakhir dengan bahagia dalam cara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.


Inspirasi dan pelajaran yang bisa saya ambil dalam film ini adalah mengenai dua hal; 1) Melanjutkan hidup dan terus berusaha berbuat kebaikan, walau terkadang hidup memperlakukan kita begitu tidak adil. 2) Mengenai persahabatan sejati. Dari film ini saya belajar bagaimana menghargai teman baik kita. Tentang bagaimana mereka selalu ada di masa-masa sulit kita sekalipun, dan tentang bagaimana mengapresiasi sahabat bahkan dengan bingkisan sederhana sekalipun. Dua hal tersebut membuat Shawshank Redemption menjadi film terbaik yang pernah saya tonton.



Image credit: Amazon


3. October Sky (1999)

Jujur, secara pribadi saya harus berterimakasih pada film ini. Film ini adalah salah satu penyemangat untuk bangkit dari keterpurukan di masa lampau. Pada masa itu, ketika akan mendaftar ke perguruan tinggi setelah lulus SMA, saya mendapati kenyataan bahwa saya gagal diterima di perguruan tinggi yang saya inginkan. Saya sempat down dan depressed mengetahui bahwa saya telah gagal. Sempat kehilangan semangat selama beberapa saat hingga akhirnya film ini berhasil membangkitkan kembali motivasi saya.


October Sky berkisah mengenai sekelompok pemuda dari kota kecil di Amerika Serikat yang memiliki mimpi untuk membuat roket; sebuah hal yang cukup mustahil mengingat mereka hanyalah sekelompok siswa SMA biasa dengan akses masuk ke perguruan tinggi yang bisa dibilang terbatas untuk masa itu. Namun, hidup dalam keterbatasan tidak pernah menyurutkan semangat mereka untuk mengejar impian. Mereka tetap berjuang keras membuat roket walaupun banyak cibiran maupun hambatan ketika uji terbang roket mereka. Bahkan beberapa dari mereka harus berurusan dengan pihak yang berwajib dikarenakan roket mereka dianggap memicu kebakaran hutan. Kerja keras mereka tidaklah sia-sia, hingga akhirnya pada suatu hari mereka berhasil memenangkan sebuah kompetisi science nasional yang membuat mereka mendapatkan beasiswa untuk masuk bangku perkuliahan. Kisah ini diinspirasi dari kisah nyata, dimana sang tokoh utama; Homer Hickam pada akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk berkontribusi di dunia per-roket-an dengan bekerja untuk badan antariksa nasional Amerika Serikat (NASA).


Pelajaran yang bisa saya ambil dari film ini adalah, berapa kalipun kamu menemui kegagalan, jangan pernah menyerah. Sekali menyerah akan menjadi kebiasaan. Bila kamu gagal atau terjatuh tujuh kali, maka cobalah untuk bangkit kali ke-delapan. Karena pada dasarnya, setiap orang berhak untuk berhasil, apapun latar belakang orang tersebut. Meminjam kata-kata Bu Risma di dekat Gedung Siola, Surabaya; “Kalian layak berhasil karena Tuhan adil”. Jangan sampai kegagalan kecil menghambat langkah besarmu untuk maju.


“Kalian layak berhasil karena Tuhan adil” - Tri Rismaharini, Walikota Surabaya


Image credit: IMDb

4. Taare Zameen Par (2007)

Taare Zameen Par, film berlatarkan India lainnya yang begitu menarik bagi saya. Film ini menurut saya begitu menyentuh hati, mengisahkan tentang seorang anak kecil (Ishaan Awasthi) yang menderita dyslexia (kesulitan dalam menulis dan membaca). Karena belum bisa menulis dan membaca, oleh keluarga, teman dekat dan gurunya, ia dianggap bodoh karena untuk anak seusianya, seharusnya ia sudah bisa membaca dan menulis dengan baik. Orang-orang di sekitarnya tidak mengetahui bahwa Ishaan memiliki masalah dyslexia yang memerlukan treatment khusus untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun, walaupun memiliki permasalahan dalam membaca dan menulis, Ishaan memiliki bakat lain yang begitu menakjubkan. Ia memiliki imajinasi yang super kreatif dan ide yang tak terbatas yang dituangkannya dalam bentuk lukisan. Namun tetap saja, bakat dan kelebihan ini tak dianggap menakjubkan -bahkan oleh ayahnya sendiri- hanya dikarenakan ia tak pandai membaca dan menulis. Ya, begitulah manusia, terkadang kita hanya menilai seseorang dari satu sisi saja. Terkadang kita melupakan sisi positif yang dimiliki oleh seseorang.


Karena keterbatasannya, Ishaan sering dikucilkan oleh orang terdekatnya, ia dianggap anak yang bodoh, nakal dan suka membelot hanya gara-gara ia malas belajar. Saya melihat disini bahwa sebenarnya bukan ia malas belajar, hanya saja membaca dan menulis nampak seperti suatu mimpi buruk baginya. Hampir setiap saat ia dikucilkan, bahkan ayahnya memaksa memindahkannya ke sebuah boarding school untuk merubah sikap malasnya. Padahal bukan itu inti permasalahannya, masalahnya hanya saja ayahnya tidak mau mengerti bahwa ia memiliki kebutuhan khusus yang tidak bisa disama-ratakan dengan anak seusianya.


Mimpi buruk Ishaan akhirnya berakhir ketika seorang guru baru (Nikumb) mulai mengajar di sekolah barunya. Nikumb sadar bahwa Ishaan memiliki kebutuhan khusus (dyslexia) yang membutuhkan perlakuan khusus. Akhirnya ia memutuskan untuk mengajari Ishaan membaca dan menulis dengan metode khusus yang akhirnya membuatnya bisa membaca dan menulis, walaupun dengan terbata-bata. Ya, segala hal baik memang memerlukan proses, hingga akhirnya Ishaan mulai mengerti perbedaan huruf dan cara membacanya. Di saat yang bersamaan, Nikumb juga menyadari bahwa Ishaan memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang menggambar dan melukis. Nikumb begitu takjub dengan bakat Ishaan dan caranya melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Hingga akhirnya, Nikumb menginisiasi sebuah lomba melukis di sekolah tersebut dan mengajak Ishaan untuk turut berpartisipasi. Momen paling mengharukan bagi saya adalah ketika scene lomba melukis ini. Ishaan yang dikenal malas, ia rela bangun pagi-pagi dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkannya untuk mengeksplorasi ide tentang apa yang akan ia tuangkan dalam kanvasnya. Ishaan bahkan pergi ke danau favoritnya untuk mencari inspirasi lukisannya. Ishaan pun melukiskan panorama danau yang ditangkap oleh memorinya dan hasilnya begitu menakjubkan. Ia menghasilkan sebuah mahakarya lukisan yang komposisinya pun bahkan tak bisa saya bayangkan sebelumya. Ketika mengumpulkan hasil lukisannya, ada momen yang membuat Ishaan kaget dan terharu karena ia mendapati bahwa disaat yang bersamaan, Nikumb (guru yang mengajarinya banyak hal) ternyata melukiskan potret dirinya ketika sedang melukis. Ishaan begitu terharu melihat gurunya yang begitu menaruh banyak perhatian padanya. Dan ketika hasil lomba diumumkan, Ishaan berhasil keluar sebagai juara. Ia seketika memeluk Nikumb dan momen saya kira ini sukses membuat banyak audience Taare Zameen Par menitikkan air mata.


Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari film ini, terutama perihal memberi penilaian terhadap orang lain. Terkadang, kita terlalu cepat menjustifikasi orang lain, tanpa mengenalnya lebih dekat. Kita seringkali secara instan memberikan stigma negatif terhadap seseorang, bahkan tanpa mau tahu permasalahannya. Belajar dari kisah Ishaan, kita perlu untuk mengenal seseorang lebih dekat sebelum bisa memberikan penilaian terhadapnya. Hanya karena ia belum bisa membaca maupun menulis, ia dicap bodoh. Padahal disisi lain, ia memiliki bakat yang luar biasa di bidang melukis. Kita harus menyadari bahwa seseorang pasti punya kelemahan, namun di balik itu, setiap orang pun memiliki kelebihannya masing-masing. Mengutip pendapat Albert Einstein, “Setiap orang adalah jenius. Tapi jika kamu menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka seumur hidupnya dia akan mempercayai kalau dia bodoh.” Pelajaran yang bisa saya ambil, sudah sebijaknya kita melihat orang lain secara lebih dekat. Apabila ia tidak menguasai suatu bidang, bukan berarti ia bodoh, karena bisa jadi keahliannya adalah di bidang lain. Seseorang yang tak pandai dalam bidang kalkulus, belum tentu dia bodoh, bisa jadi keahliannya adalah di bidang seni ataupun sastra.


Terimakasih saya ucapkan pada film ini karena telah memberikan sebuah pelajaran tentang bagaimana seharusnya kita menilai dan menghargai orang lain.


“Setiap orang adalah jenius. Tapi jika kamu menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka seumur hidupnya dia akan mempercayai kalau dia bodoh.” - Albert Einstein



5. Laskar Pelangi (2008)

Laskar Pelangi, salah satu film terlaris dalam sejarah perfilman Indonesia. Film bertemakan pendidikan ini menceritakan tentang kisah sekelompok pelajar sekolah dasar yang walaupun memiliki banyak keterbatasan fasilitas, mereka tetap bersemangat untuk menuntut ilmu. Bu Mus, salah seorang guru mereka tiada hentinya tetap menjaga pijar semangat anak-anak ini untuk senantiasa mengejar mimpi. Ditengah segala kesulitan yang ada, Bu Mus tetap berusaha keras agar anak-anak didiknya dapat menyelesaikan sekolah hingga selesai, setidak-tidaknya lulus dari bangku sekolah dasar tempat dimana mereka belajar.


Sebuah pelajaran yang menarik yang bisa kita ambil disini adalah mengenai sosok guru. Bu Mus, guru di sekolah dasar tersebut amat berdedikasi untuk menyalurkan ilmu kepada murid-muridnya di tengah keterbatasan yang ada. Bu Mus mungkin adalah representasi dari bapak-ibu guru yang pernah mengajar kita. Mulai dari tingkat kanak-kanak hingga sekolah tingkat atas, tentunya kita memiliki guru favorit. Banyak alasan yang membuat kita menyukai sosok guru tersebut, entah karena cara beliau dalam mentransfer ilmu atau bisa juga karena beliau mau menjadi pendengar yang baik atas keluh kesah kita. Guru favorit, bisa dibilang mereka adalah salah satu orang yang berjasa hingga kita menjadi seperti sekarang ini. Berkat guru, kita bisa melihat dunia luas secara lebih bijaksana. Petuah-petuahnya akan selalu terngiang-ngiang untuk mengingatkan kita agar senantiasa bisa menjadi manusia yang bermafaat.


Dari Laskar Pelangi, saya melihat bahwa pendidikan amatlah penting. Dari film ini pula saya begitu terinspirasi untuk berpartisipasi dalam beberapa sosial project yang berhubungan dengan mengajar, salah satunya di Kepulauan Kei, tepatnya di Kota Tual. Kegiatan volunteer atau kesukarelawan ini ternyata bermakna banyak bagi saya dan teman-teman saya. Disana, ternyata bukan hanya kami yang memberikan pengetahuan seputar pentingnya menjaga lingkungan kepada adik-adik, tapi kami pun juga belajar banyak dari mereka. Kami belajar mengenai semangat mereka dengan keunikannya masing-masing dan kami belajar pula mengenai apa itu rasa syukur. Dibesarkan di negeri Indonesia yang begitu luas dan kaya, saya berharap agar adik-adik kita tak pernah hilang asa walaupun dalam berbagai keterbatasan yang ada. Tetap semangat adik-adik di seluruh daerah di Indonesia untuk selalu berjuang keras dalam menggapai mimpi kalian ya!



- bersambung -

53 views

コメント


bottom of page